Blogger templates

Pages

Sunday, June 23, 2013

Teori Dasar Keluarga DEFINISI KELUARGA

  1. Duvall dan Logan ( 1986 ) : Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
  2. Bailon dan Maglaya ( 1978 ) : Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
  3. Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) : Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.

FUNGSI KELUARGA

Ada lima fungsi yang dapat dijalankan keluarga yaitu :
1. Fungsi biologis
  • Untuk meneruskan keturunan.
  • Memelihara dan membesarkan anak .
  • Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
  • Memelihara dan merawat anggota keluarga .
2. Fungsi psikologis
  • Memberikan kasih sayang dan rasa aman .
  • Memberikan perhatian diantara anggota keluarga .
  • Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga .
  • Memberikan identitas keluarga.
3. Fungsi sosialisasi
  • Membina sosialisi pada anak.
  • Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
  • Meneruskan nilai-nilai budaya.
4. Fungsi ekonomi
  • Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
  • Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
  • Menabung untuk memenuhi kebutuhan -kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya.
5. Fungsi pendidikan
  • Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan, dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
  • Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
  • Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

STRUKTUR
KELUARGA
  1. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah
  2. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu
  3. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu
  4. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
  5. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

Ciri-ciri Struktur Keluarga
  1. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga
  2. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam mejalankan fungsi dan tugasnya masing-masing
  3. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.

MACAM-MACAM JENIS/ TIPE / BENTUK KELUARGA

A. TRADISIONAL
  1. The nuclear family (keluarga inti) >> Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.
  2. The dyad family >> Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu rumah
  3. Keluarga usila >> Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah memisahkan diri
  4. The childless family >> Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita
  5. The extended family (keluarga luas/ besar) >> Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll)
  6. The single-parent family (keluarga duda/janda) >> Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan)
  7. Commuter family >> Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-end)
  8. Multigenerational family >> Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah
  9. Kin-network family >> Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll)
  10. Blended family >> Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya
  11. The single adult living alone/ single-adult family >> Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati

B. NON-TRADISIONAL :
  1. The unmarried teenage mother >> Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah
  2. The stepparent family >> Keluarga dengan orangtua tiri
  3. Commune family >> Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan anak bersama
  4. The nonmarital heterosexual cohabiting family >> Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan
  5. Gay and lesbian families >> Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners)
  6. Cohabitating couple >> Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu
  7. Group-marriage family >> Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya
  8. Group network family >> Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknya
  9. Foster family >> Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya
  10. Homeless family >> Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental
  11. Gang >> Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

PERANAN KELUARGA
 
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.

Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1. Peranan ayah :
Ayah sebagai suami dari istri, berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya

2. Peranan ibu :
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Peranan anak :
Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

No comments:

Post a Comment